· Gaya laissez-faire: menggambarkan pemimpin yang memberikan kesempatan pada kelompok untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apapunyang menurut mereka pantas.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya demokrasi menghasilkan kinerja yang baik dalam kuantitas maupun kualitas pekerjaan. Namun dalam kajian lanjutan mengenai gaya autokrasi dan demokrasi menujukkan hasil yang bervariasi. Contoh gaya demokratis terkadang menghasilkan tingkat prestasi lebih tinggi dari gaya autokrasi, tetapi dilain waktu tidak. Namun hasil yang lebih konsisten didapatkan saat pengukuran tingkat kepuasan karyawan dilakukan, anggota kelmpok merasa lebih puas dibawah pemimpin yang demokratis daripada autokratis.
a. Penelitian Ohio State
Penelitian ini juga dilakukan di Amerika Serikat, mengidentikfikasi dua dimensi penting perilaku pemimpin. Dimensi pertama disebut Insiasi Struktur: mengacu pada sejauh mana pemimpin menentukan perannya dan peran anggotanya dalam mencapai tujuan. Inisiasi struktur mencakup perilaku yang berusaha mengorganisasi pekerjaan, hubungan kerja dan tujuan. Dimensi yang kedua adalah konsiderasi: mengacu pada sejauh mana pemimpin memiliki hubungan kerja dengan karakteristik saling percaya dan rasa hormat terhadap gagasan dan perasaan anggota kelompok. Pemimpin yang memiliki perhatian tinggi bersedia membantu anggotanya dengan masalah pribadinya, bersahabat, dan mudah didekati, dan memperlakukan seluruh anggotanya dengan setara.Pemimpin memperhatikan (memkirkan) kenyamanan, kesejahteraan, status, dan kepuasan anggotanya.Peneliti menemukan bahwa pemimpin yang memiliki konsiderasi, dan insiasi struktur yang tinggi (disebut seorang high-high leader) sering kali mencapai kinerja dan kepuasan kelompok yang tinggi pula, namun itu tidak selalu terjadi.
b. Penelitian Universitas Michigan
Penelitian kepemimpinan dilaksanakan di Amerika Serikat, penelitian menghasilkan dua dimensi perilaku kepemimpinan yaitu: Orientasi pada karyawan dan Orientasi pada produksi. Pemimpin yang berorientasi pada karyawan menekankan pada relasi antarpribadi.Sedangkan, pemimpin yang berorientasi pada produksi menekankan pada aspek pekerjaan.Dari hasil riset mereka berkesimpulan bahwa pemimpin yang berorientasi pada karyawan mampu mencapai produktivitas dan kepuasan anggota kelompok yang tinggi.
c. Grid Manajerial
Penelitian ini menggunakan dimensi perilaku “ perhatian pada orang” dan “perhatian pada produksi” dan mengevaluasi manfaat perilaku pemimpin ini dengan membuat rangking skala dari 1 (rendah) ke 9 (tinggi). Dalam penelitian ini terdapat 5 gaya yang diberikan nama, yaitu:
· Menajemen yang lemah (impoverished): mengarahkan usaha minimal untuk menyelesaikan pekerjaan yang diinginkan, tepat dilakukan untuk mepertahankan keanggotaan organisasi.
· Manajemen tugas (task manajemen): efisiensi dalam operasional dapat dihasilkan dengan mengatur kondisi kerja agar ganguan pada elemen manusia dapat diminimalkan
· Manajemen middle of the road: kinerja organisasi yang cukup dapat dicapai dengan menyeimbangkan hasil kerja dengan memelihara semangat karyawan pada tingkat kepuasan tertentu.