Mohon tunggu...
Ayuni Meidiana Putri
Ayuni Meidiana Putri Mohon Tunggu... Akuntan - A teenager

_ayuniputri on insta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hening

9 Februari 2020   21:04 Diperbarui: 9 Februari 2020   21:05 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Aku tidak peduli. Aku pergi," sebelum Omar benar -- benar pergi, ia berteriak, "Indah, dua orang disana akan membayar makananku," pemilik restoran tersebut tertawa dan Omar langsung melenggang pergi.

Tiba -- tiba, Kenta beranjak dari duduknya lalu berteriak, "Indah, orang ini akan membayar makananku," kata Kenta sambil menunjuk Bayu. Indah menggeleng -- gelengkan kepalanya.

"Selera mereka mirip," ucap Indah pelan.

***

Omar, Bayu, dan Kenta sedang berada di restoran langganan mereka. Indah menghubungi mereka karena di restorannya terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh tentara Jepang. Indah meminta bantuan kepada Omar dan Kenta, tetapi Bayu yang kebetulan melihat Omar berjalan tergesa, segera mengikutinya. Disinilah mereka bertiga. Omar dan Bayu sudah bersiap dengan senjatanya.

"Dimana Bayu?" tanya Kenta.

"Dia sedang berada di bawah meja kasir, abaikan saja," ucap Omar.

Benar saja, Bayu ketakutan di bawah meja kasir. Walaupun ia berasal dari keluarga konglomerat, tetapi nyalinya kecil.
Omar dan Kenta beraksi. Omar memulai dengan membunyikan lonceng untuk mengalihkan perhatian mereka. Tentara Jepang, yang sedang dalam keadaan mabuk, emosi. Mulailah terjadi perkelahian dua orang melawan 40 orang. Kaki omar menendang salah satu perut tentara Jepang, tangannya memutar salah satu lengan tentara Jepang yang lain, kepalanya diadukan dengan kepala tentara Jepang yang lain.
Sementara Kenta. Ia membawa samurai. Kenta tidak sembarangan membunuh orang dengan samurainya. Ia memakai samurai hanya untuk menakut -- nakuti mereka saja. Kenta merobek baju -- baju tentara Jepang dengan samurainya, perkelahian semakin panas.

Suara pedang, tendangan, dan pukulan memenuhi rungan. Indah tidak tinggal diam. Walaupun ia wanita, ia sangat ahli bela diri. Ia berlari ke lantai dua mengambil perlengkapan bela diri. Setelah turun, indah memulai perkelahiannya. Ia awali dengan melemparkan terigu agar penglihatan lawan tidak jelas. Setelahnya, ia langsung memulai aksinya. Tentara Jepang terkagum dengan aksinya sampai mereka tidak sadar jika akan diserang.

Hampir 1 jam berlalu, akhirnya aksi perkelahian selesai. Perkelahian dimenangkan oleh Omar, Kenta, dan Indah. Sementara itu, Bayu masih tetap berdiam diri di bawah meja kasir.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun