Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Elyana dan Pernikahan Kedua

24 September 2023   17:24 Diperbarui: 24 September 2023   17:30 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya Elyana menemukan momen yang tepat. 

Saat dia berulang tahun, Willy bertanya kado apa yang harus dia berikan. Dengan cepat Elyana menjawab bahwa dia ingin bercerai. Toh, menurut hasil pemeriksaan medis rahimnya sehat. Justru suaminya lah yang mempunyai masalah.

Dia mulai histeris saat suaminya membujuknya.

"Jika posisi kita ditukar, kau pasti akan mencampakkan aku juga, kan? Tidak ada pria yang sanggup menua bersama istri yang tidak dapat melahirkan anak!" jerit Elyana.

Sebagai orang yang sukses dalam karir, harta dan kesenangan apapun dapat diberikan Willy untuk istrinya. Berapapun harganya dia akan membayarnya. Tapi kali ini dia merasa bimbang, harus memenuhi atau tidak.

Selama ini Willy berusaha menjadi suami yang terbaik untuk Elyana. Beberapa gadis di kantornya yang berusaha mencuri perhatiannya, tak pernah ditanggapi. Baginya kesetiaan adalah harga mati.

Sebagai suami, Willy juga berusaha memaklumi tingkah Elyana yang kadang kekanak-kanakan dan sering marah tanpa alasan jelas.

Tetapi Elyana tak terlalu peduli dengan semua pengorbanan suaminya. 

Dia merasa tidak adil karena sudah membuang-buang waktu dengan hidup bersama Willy. Dia tidak rela menjadi wanita yang tidak bisa mempunyai anak. 

Elyana ingin menjadi wanita yang sempurna. Dia sangat ingin melahirkan seorang bayi yang akan memanggilnya ibu. Dia juga ingin menyusui bayinya seperti wanita pada umumnya. 

Elyana pernah melihat kakak perempuannya memiliki kantung mata saat kurang tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun