Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Aku Suka Caramu Memandang Kereta di Kejauhan

28 Mei 2024   19:56 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:01 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang memandang jauh di stasiun kereta. Foto oleh Michael Noel/ pexels 

"Ya, bicara aja. Ini juga sudah kurencanakan sebulan lalu, bersama kedua orang tuamu."

"Ngaco!"

"Nggak ngaco. Orang tua dan dua kakakmu juga sudah di belakangmu."

"Hah?!" Kamu reflek menoleh ke belakang. "Ma? Pa? Kok nggak bilang-bilang?"

Kedua orang tuamu tertawa kecil. Menunjukkan dagunya ke arahku.

"Drama apa ini?"

"Yah, sejenis sinetron. Tapi kita sebagai pemeran utamanya. Kita yang menentukan jalan ceritanya. Ke depannya nanti, nanti. Tentu kita juga yang menentukan akhir ceritanya. Seperti yang diinginkan banyak orang. Aku, kamu, ingin happy ending, bukan?"

***

Lebakwana, Mei 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun