Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Aku Suka Caramu Memandang Kereta di Kejauhan

28 Mei 2024   19:56 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:01 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang memandang jauh di stasiun kereta. Foto oleh Michael Noel/ pexels 

Kamu seperti orang bingung melihatku. "Ma-af, kamu ... bi-su?" tanyamu.

"Nggak. Ini supaya beda aja dengan sinetron." Aku tertawa kecil.

Kamu tak menanggapi, terlihat kesal. Mungkin kau menyangka aku sedang mempermainkanmu. Belum sempat berbincang lebih jauh, kereta datang. Kau menghilang ditelan kerumunan penumpang.

Dan beberapa minggu kemudian aku tak melihatmu. Sakit, kita berselisih jalan, atau memang kau sengaja menghindar? Atau yang sebenarnya kau tak terlalu peduli.

Aku melihatmu lagi. Aku tak mau kehilangan kesempatan. Masih sama, membentangkan karton di hadapanmu. Sekali ini kau menatapku, tersenyum tipis.

"Kay. Kayla." Kau menyebutkan namamu.

Ah, ternyata kau tidak yang kukira sebelumnya. Kau cukup ramah dalam percakapan singkat itu. Sangat standar: kerja di mana, sudah berapa lama, yach ..., yang semacam itulah. Dan yang lebih penting kukatakan, "Aku suka caramu memandang jauh saat menunggu kereta."

Kau menatapku aneh. Ah, tentu saja.

"Memang ada apa waktu aku nunggu kereta itu?" tanyamu.

"Nggak tahu. Suka aja."

Kau kembali menatapku. Cukup lama. Lalu, "Apa sebagai alasan untuk beda dengan sinetron?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun