"Ya, bicara aja. Ini juga sudah kurencanakan sebulan lalu, bersama kedua orang tuamu."
"Ngaco!"
"Nggak ngaco. Orang tua dan dua kakakmu juga sudah di belakangmu."
"Hah?!" Kamu reflek menoleh ke belakang. "Ma? Pa? Kok nggak bilang-bilang?"
Kedua orang tuamu tertawa kecil. Menunjukkan dagunya ke arahku.
"Drama apa ini?"
"Yah, sejenis sinetron. Tapi kita sebagai pemeran utamanya. Kita yang menentukan jalan ceritanya. Ke depannya nanti, nanti. Tentu kita juga yang menentukan akhir ceritanya. Seperti yang diinginkan banyak orang. Aku, kamu, ingin happy ending, bukan?"
***
Lebakwana, Mei 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H