Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sherly

21 Januari 2020   23:16 Diperbarui: 21 Januari 2020   23:20 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com. 

Kami duduk berhadapan. Cukup lama juga kami dalam diam. Sherly menghela napas, seperti ada sesuatu yang berat yang akan dikatakannya. 

"Kurasa..., tugasmu sudah selesai. Itu kan yang pernah kau katakan padaku...?"

Aku tak bereaksi. 

"Aku, keluargaku, harus berterima kasih padamu, karena telah menutupi aib keluarga kami. Aku ingat, waktu kecil dahulu kamu selalu membelaku dari gangguan teman-teman lelaki. Dan setelah dewasa ini, di tengah rasa bimbang dan kesedihanku, kamu juga yang menjadi dewa penolong. 

"Sebenarnya dengan pernikahan kita aku ingin membuka lembaran baru. Aku ingin belajar memperbaiki diri. Tapi yang kudapatkan adalah rasa kesal dan kemarahanmu. 

"Apa kamu merasa direndahkan olehku, oleh keluargaku? Padahal aku sudah berusaha menjadi istri yang baik bagi dirimu. Tapi kamu sepertinya belum bisa menerimaku apa adanya. 

"Aku berusaha memakluminya. Tapi aku tak cukup kuat, aku terlalu capek menjalani hidup seperti ini setiap hari. 

"Setelah ini, silakan mengirim gugatan ke Pengadilan Agama. Apa pun alasan yang kamu beberkan di pengadilan akan aku terima. 

"Selain itu, aku mohon kamu mengizinkan aku mencantumkan namamu sebagai ayah anakku di akte kelahirannya nanti...!"

"Selanjutnya kamu mau ke mana?" kataku akhirnya. 

"Mungkin, mungkin aku akan menyelesaikan kuliahku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun