Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Semoga Tetanggaku Ada yang Meninggal

27 Juli 2019   22:24 Diperbarui: 27 Juli 2019   22:36 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhuyung-huyung, jatuh. Bangun. Dihantam lagi. 

Orang-orang berhenti setelah melihat Pak Slamet terjajar, tersandar di sebuah pohon. Tubuhnya tak berbentuk lagi, lebam-lebam penuh darah. Begitupun dengan pakaian yang dikenakannya, hancur robek-robek, juga bersimbah darah. "Apa salah saya...?" tersendat-sendat Pak Slamet. 

"Sudah ngaku saja, Pak Slamet dukun santet, kan? Hingga membuat warga banyak yang meninggal. Ngaku saja," tuduh salah seorang warga. 

"Tidak. Saya bukan dukun santet," Pak Slamet menggeleng-gelengkan kepalanya. 

"Kami mendengarkan sendiri, Pak Slamet senang kalau ada warga yang Meninggal...!"

"Iya," timpal warga yang lain. 

"Maaf, maaf...!" Pak Slamet muntah darah. "Kalau itu maksud kalian.... Saya tidak..., mana mungkin saya senang kalau ada warga kita yang meninggal. Saya sudah lama tinggal di kampung ini. Semuanya sudah saya anggap saudara sendiri. 

"Saya senang bukan karena ada yang meninggalnya, tapi..., tapi, saya senang dapat makanan. Itu salah satu cara saya untuk bertahan hidup. 

"Kalian tahu sendiri, saya tidak punya penghasilan tetap. Kadang berhari-hari saya tidak makan. Kalau ada orang hajatan, orang mengadakan tahlilan, baru di situ saya dapat makan. Saya merasa senang dapat makan. Apa itu salah...?"

Muntah darah lagi. 

"Tapi saya melihat Pak Slamet menjemur sesuatu di belakang rumah Pak Slamet...?" sela Pak Udin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun