"Kalau benar ia sedang mempraktekkan ilmu hitam, kita usir dia dari kampung ini."
"Ya, usir! "
***
Tepat tengah malam belasan lelaki dewasa mengendap-endap menuju rumah Pak Slamet. Rumah Pak Slamet yang sebagian dindingnya terbuat dari papan membuat orang-orang itu mudah mengintip ke dalam. Pak Slamet terlihat masih tidur. Sampai jam 12 : 00 belum terlihat sesuatu yang mencurigakan.Â
Jam satu dini hari. Masih hening.Â
Sekitar jam tiga jelang subuh, napas orang-orang yang mengintip itu seperti tertahan. Pak Slamet terbangun.Â
Ada gerakan bayangan menuju arah belakang. Suara-suara air diciduk, suara seperti orang berwudhu. Wudhu? Sholat?Â
Orang-orang berpandangan, ragu.Â
Ah, tidak. Tunggu saja.Â
Mengintip lagi. Terlihat Pak Slamet sholat. Selesai sholat berdoa. Biasa saja. Apa yang aneh?Â
Orang-orang semakin ragu. Sebagian lagi merasa bersalah, karena mencurigai Pak Slamet dengan tuduhan yang bukan-bukan.Â