"Dari ketiga foto ini, ada yang bapak kenal?" tanya Sigit sambil menunjukan foto Beni, Mamat dan satu pria lainnya yang terlihat berkaca mata. Taufik hanya menggeleng lemah.
Sigit mengangguk mendengar jawaban Taufik sambil berkata "Saya turut berduka cita, Pak Taufik".
***
6 Hari yang lalu, Sabtu 9 Juni 2018
Keesokan harinya, seorang pria berkacamata dengan memakai hoodie lengan panjang berwarna biru tua, berambut agak gondrong duduk di ruangan yang sama. Penampilannya begitu lusuh, mata yang sembab seperti ada lingkaran hitam yang menglilingi matanya.
"Pagi pak Rifky" Sapa Sigit sambil memasuki ruangan dengan membawa binder besarnya. "Pagi pak" Jawab Rifky sangat lirih.
Sigit duduk di depan Rifky, dan mengeluarkan 4 foto yang diletakan terbalik di depan Rifky, seperti biasa. Sigit membalikan foto pertama, foto jenazah Evha tergeletak di samping jalan berbatu "Pak Rifky sudah lama kenal dengan Evha?" tanya Sigit sambil menunjuk foto tersebut.
Sekilas melihat foto tersebut, kemudian Rifky memejamkan matanya sambil menghela nafas panjang. Sebelum ia menjawab pertanyaan Sigit, ia membalik lagi foto tersebut. Hati Rifky diliputi banyak penyesalan bila melihat foto itu.
"Saya kenal Evha sudah lama sekali pak, sejak kami berdua SMA" jawab Rifky. "Saya teman dekat Evha" Rifky menambahkan. Sigit hanya mengangguk mendengar jawaban Rifky.
"Berarti Pak Rifky tahu banyak tentang Evha" tanya Sigit. "Iya Pak" jawab Rifky singkat
Kemudian Sigit membuka foto kedua, ketiga dan keempat di depannya secara berurutan. Rifky mengangguk, ia mengetahui ketiga pria yang terlihat dalam foto tersebut.