Mohon tunggu...
Jie Laksono
Jie Laksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - What is grief if not love perseverance?

Ketika kata lebih nyaman diungkapkan lewat tulisan ketimbang lisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jenazah yang Berpindah

19 Januari 2021   17:44 Diperbarui: 19 Januari 2021   18:11 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi sumber:https://bigthink.com/surprising-science/dead-bodies-move

"Dari ketiga foto ini, ada yang bapak kenal?" tanya Sigit sambil menunjukan foto Beni, Mamat dan satu pria lainnya yang terlihat berkaca mata. Taufik hanya menggeleng lemah.

Sigit mengangguk mendengar jawaban Taufik sambil berkata "Saya turut berduka cita, Pak Taufik".

***

6 Hari yang lalu, Sabtu 9 Juni 2018

Keesokan harinya, seorang pria berkacamata dengan memakai hoodie lengan panjang berwarna biru tua, berambut agak gondrong duduk di ruangan yang sama. Penampilannya begitu lusuh, mata yang sembab seperti ada lingkaran hitam yang menglilingi matanya.

"Pagi pak Rifky" Sapa Sigit sambil memasuki ruangan dengan membawa binder besarnya. "Pagi pak" Jawab Rifky sangat lirih.

Sigit duduk di depan Rifky, dan mengeluarkan 4 foto yang diletakan terbalik di depan Rifky, seperti biasa. Sigit membalikan foto pertama, foto jenazah Evha tergeletak di samping jalan berbatu "Pak Rifky sudah lama kenal dengan Evha?" tanya Sigit sambil menunjuk foto tersebut.

Sekilas melihat foto tersebut, kemudian Rifky memejamkan matanya sambil menghela nafas panjang. Sebelum ia menjawab pertanyaan Sigit, ia membalik lagi foto tersebut. Hati Rifky diliputi banyak penyesalan bila melihat foto itu.

"Saya kenal Evha sudah lama sekali pak, sejak kami berdua SMA" jawab Rifky. "Saya teman dekat Evha" Rifky menambahkan. Sigit hanya mengangguk mendengar jawaban Rifky.

"Berarti Pak Rifky tahu banyak tentang Evha" tanya Sigit. "Iya Pak" jawab Rifky singkat

Kemudian Sigit membuka foto kedua, ketiga dan keempat di depannya secara berurutan. Rifky mengangguk, ia mengetahui ketiga pria yang terlihat dalam foto tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun