Waktu sudah menunjukkan Pukul 20.00 WIB Rio belum datang juga, aku sudah siap dan rapi, sambil nunggu Rio menjemput aku baca buku tentang Eksistensialisme karya Jean Paul Sartre. 30 menit kemudian.
“Tok-tok-tok,“ suara mengetuk pintu, “woy Ti, buruan keluar.”
“Sabar yo,“ kataku sambil membuka pintu, “aku udah siap dari tadi. Lama amat sih?”
“Sorry tadi ada urusan mendadak,“ kata dia sambil menuju motornya.
“Iya deh, buruan. Udah pada nungguin tuh yang lain.”
“Oke, berangkat.”
Motor Beat itu melaju di tengah sinar lampu jalanan yang samar-samar, menerjang kegelapan dan menembus kesunyian. Taman itu cukup dekat, sekitar 10 menit sampai dengan menggunakan motor. Kita pun sampai ditaman, teman-teman yang lain sudah berkumpul ditengah lapangan basket.
“Lama banget sih Yo datengnya?” tanya dimas.
“Iya nih lama banget,” seru yang lain.
“Biasanya aku nunggu kalian 1 jam lebih, masa aku cuma telat 30 menit kalian protes.“
“Kalo salah, ngaku salah,” kataku.