Mohon tunggu...
Asmi Zahira
Asmi Zahira Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar MTs

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biskuit Susu Dan Secarik Surat

21 Desember 2024   15:32 Diperbarui: 21 Desember 2024   23:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto biskuit dan buku diary. Sumber: pinterest

Jujur, aku sangat takut jika ada yang menyadari bahwa surat dan susu itu dariku. Mungkin saja mereka salah paham, lalu mengira bahwa aku ingin merebut hati kak Gavin.

"Biskuit susu dan suratnya sudah kuberikan kepada kak Gavin." 

Cukup lama untuk Luna membaca pesanku. Sampai ada dering ponsel terdengar dari Luna.

KRINGG..KRINGG..

"Iya, Kak. Ada apa menelepon?"

"Apa yang kau maksud biskuit susu untuk Gavin!? Gavin alergi susu! Dan biskuit itu bukannya untukmu, Zahra?"

"Ah, rupanya Kak Gavin juga alergi susu. Maaf Kak, aku tidak bisa menerima biskuit itu karena aku tidak bisa memakan olahan yang memiliki kandungan susu. Lalu, sekarang bagaimana? Bukankah Kakak bisa bilang ke kak Gavin, kalau biskuit itu bukan untuknya?"

"Kurasa.."

TUTT..

Panggilan itu berakhir, tanpa salam dan ucapan terima kasih. Aku paham kalau sebenarnya ada kesalahan dalam pemberian itu, tapi bukankah seharusnya ia berterima kasih karena sudah kubantu? 

Sungguh tidak tahu tata krama! batinku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun