Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok-Jarot Dikalahkan Ahli Nujum Kekuasaan, Mirip Cara SBY Unggul pada Pilpres 2009?

6 Mei 2017   09:30 Diperbarui: 6 Mei 2017   10:07 1852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Penulis menduga. Mungkin ramalan Ronggowarsito yang meleset, atau penulis yang gagal total menafsirkan ramalan tersebut.

Kisruh de-pe-de.

       Belum lama ini terjadi hiruk-pikuk di Senayan. Sungguh memprihatinkan. Karena mereka itu diberi kehormatan oleh rakyat daerah masing-masing sebagai wakil daerah. Bukan sebagai wakil rakyat yang serba berbeda dengan latar belakang politik.

       Yang perlu dipertanyakan apakah mereka tidak mengerti dengan peranan mereka sebagai wakil daerah-daerah dari negara yang berpancasila?

       Penulis menduga kekisruhan tersebut mungkin sebagai ekses dari keberadaan Ka Em Pe dan Ka I Ha yang sudah tidak lagi jelas keberadaannya di Em Pe Er. Hal tersebut agak serupa dengan ketuk palu Fahri Hamzah yang sangat mungkin cuma pertunjukan dari sebuah adegan dari drama ikatepe.

       Kapeka memang harus “diawasi” jangan sampai terjatuh karena kekuatannya.   Musuh kapeka banyak sekali dan bermacam-macam.  Dan sangat mungkin musuh-musuhnya secara “cerdik” berusaha untuk membenturkan pemerintah yang memberantas korupsi dengan kapeka.   Mari ditonton saja anomali hak angket ikatepe yang kelihatan "seksi"  tetapi mungkin impoten.

       Mari kita berdoa bersama Tuhan. Sebab Tuhan juga berharap agar warga Jakarta segera dapat menikmati kehidupan yang terbebas dari kemacetan, kekumuhan, kemiskinan dan kemunafikan.

       Tuhan juga berharap. Warga Jakarta segera memiliki Jakarta yang berudara segar yang dialiri banyak sungai yang jernih di tengahnya. Sebab mengurus Jakarta sama sekali bukan urusanNYA apa lagi urusan presiden. Urusan DKI Jakarta "mutlak" urusan warga Jakarta dan Pemda DKI.

       Apalagi urusan demonstrasi-demonstrasi di Jakarta yang sering teriak-teriak membawa-bawa namaNYA. Semuanya bukan urusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua urusan dan tanggung jawab kaum ulama dan umat beragama yang konsekwen dengan tuntunan agama yang dianut.

      

       Demikian. Terimakasih kepada yang telah sempat membaca tulisan ini.  Diiringi salam bahagia sejahtera bagi seluruh warga Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun