Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Resiko Apa Pun yang Terjadi, Ahok Bebas?

27 Desember 2016   09:12 Diperbarui: 27 Desember 2016   16:43 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Tetapi juga para malaikat, para dewa, para jin, para setan, para iblis yang jadi ikut-ikutan terbius oleh bahasa para provokator yang mampu menggelitik telinga hati.

       Jadi ribut-ribut menuntut ucapan Ahok yang sering menyebut Al Maidah 51, memang bisa membuat siapa saja yang tidak beriman sekali pun bisa kelojotan seperti lubang telinganya kemasukan anak kelabang. Semua ingin segera “diselesaikan” menurut adab, adat, tradisi dan budaya negara hukum.

       Tetapi apakah Ahok bisa diakhiri?

Malaikat pun pasti tidak tahu.  Malaikat tahu bahwa hanya manusia mahluk yang serba tahu segalanya. Termasuk tahu yang seharusnya mengaku tidak tahu.

Penegakan hukum tidak perlu demokrasi

       Bahwa sehebat apa pun demokrasi demonstrasikan jaminan konstitusi yang katanya melindungi demonstran. Aparat negara penegak hukum sama sakali tidak bisa tunduk pada demokrasi. Sebab demokrasi bukan hukum.

       Demonstrasi hanya salah satu bentuk hak publik—warga negara, menyampaikan aspirasi yang benar dan bermanfaat bagi orang banyak, langsung kepada publik yang terpaksa harus dilakukan.

       Menyampaikan aspirasi—politik, kepada pemerintah atau institusi apa pun kalau tidak terpaksa, memang tak perlu harus demo. Demo yang dilakukan pasti untuk memaksakan kehendak.

Melaporkan Ahok ke polisi dengan tuduhan telah menista agama, sudah benar.

       Tetapi demonstrasi menuntut Ahok ditahan atau dihukum karena menista agama. Sungguh sangat menista seluruh ajaran agama kehidupan. Agama tidak mengajarkan siapapun untuk sembarangan menghukum orang yang belum tentu berdosa.

       Menurut penulis. Tuhan tidak pernah menghukum umatNYA, karena Maha Pengampun Maha Kasih dan Maha Penyayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun