Howard Gardner dengan Multiple Intelligences menekankan bahwa kecerdasan bukanlah monolitik, melainkan beragam, mencakup dimensi seperti linguistik, logika-matematika, dan intrapersonal. Namun, teori ini tetap fokus pada kecerdasan individu, tanpa mengintegrasikan dimensi sosial dan politik.
Nietzsche melalui konsep bermensch menyoroti individu superior yang melampaui batas-batas moralitas konvensional. Namun, pandangan ini terlalu individualistis dan sering dianggap utopis.
Teori manajemen modern seperti leadership traits theory menyoroti pentingnya kepemimpinan multidimensi, tetapi jarang menghubungkannya dengan kejeniusan teknis dan teoritis.
Meski relevan, teori-teori ini masih parsial dan gagal mengintegrasikan kejeniusan dalam konteks multidimensi yang holistik.
Tujuan Artikel
Makalah ini bertujuan untuk mengusulkan teori baru yang disebut Kejeniusan Multidimensi, sebuah konsep yang menggabungkan enam dimensi utama: teoritis, teknis, estetika, bisnis, etis, dan politis. Model ini dirancang untuk menjawab keterbatasan paradigma lama, menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif terhadap kejeniusan. Dengan menganalisis tokoh-tokoh seperti Edison, Einstein, Tesla, Steve Jobs, dan B.J. Habibie, kami berusaha menunjukkan bahwa kejeniusan multidimensi tidak hanya mungkin, tetapi juga diperlukan untuk menjawab tantangan zaman.
Makalah ini juga menantang asumsi bahwa kejeniusan adalah fenomena bawaan atau eksklusif. Sebaliknya, kami berpendapat bahwa kejeniusan dapat ditanamkan melalui pendidikan yang terpersonal, multidisiplin, dan berorientasi pada nilai-nilai keberlanjutan. Kami mengajak komunitas akademik untuk mendefinisikan ulang kejeniusan, bukan sebagai kecemerlangan dalam satu bidang, tetapi sebagai kemampuan untuk memahami dan mengintegrasikan berbagai dimensi kehidupan.
Dengan pendekatan ini, kami membuka ruang bagi diskusi baru tentang bagaimana dunia dapat mencetak individu yang tidak hanya pintar tetapi juga relevan, berwawasan luas, dan berdaya transformasi global.
1. Landasan Teoritis
1.1. Dimensi Kejeniusan Tradisional
Kejeniusan tradisional seringkali diklasifikasikan berdasarkan kecakapan luar biasa dalam salah satu dari dua dimensi utama: teoritis dan teknis. Namun, sejarah menunjukkan bahwa setiap tokoh besar dalam kategori ini memiliki kelebihan unik yang membentuk inovasi mereka dan tantangan yang mereka hadapi.