Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teori Enam Tingkatan Genius

5 Januari 2025   02:34 Diperbarui: 5 Januari 2025   02:34 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Diagram Matrik Penilaian 6 Tingkat Genius (Sumber: Pribadi))

Steve Jobs memperkenalkan dimensi estetika dan bisnis ke dalam kejeniusan, menekankan pentingnya desain dan pengalaman pengguna dalam menciptakan teknologi yang diadopsi secara luas. Jobs tidak hanya menciptakan produk seperti iPhone, tetapi juga mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.

Kejeniusan estetika Jobs terletak pada pemahaman bahwa teknologi harus intuitif dan indah untuk menjadi relevan. Dalam bisnis, ia memahami dinamika pasar dan cara menciptakan kebutuhan melalui pemasaran dan ekosistem produk. Namun, pendekatannya juga dikritik karena kadang mengabaikan keberlanjutan atau dampak sosial dari produknya.

Etika dan Keberlanjutan: Kebutuhan Dunia Modern (Tipe ke-5)

imensi etika dan keberlanjutan menjadi semakin penting di dunia yang menghadapi krisis lingkungan dan ketidaksetaraan. Kejeniusan tipe kelima melibatkan kemampuan untuk merancang solusi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berkelanjutan.

Misalnya, tokoh seperti Al Gore, meski bukan seorang inventor, dapat dianggap mewakili dimensi ini melalui advokasinya terhadap perubahan iklim dan energi bersih. Kejeniusan ini menekankan tanggung jawab moral dan ekologis sebagai bagian integral dari inovasi.

Kepemimpinan Politis: B.J. Habibie sebagai Contoh Tipe ke-6

B.J. Habibie melambangkan kejeniusan multidimensi yang mencakup kepemimpinan politis. Sebagai ilmuwan, ia menciptakan teori crack progression yang merevolusi desain pesawat. Sebagai pemimpin, ia memainkan peran penting dalam transisi demokrasi Indonesia.

Kejeniusan politis Habibie terletak pada kemampuannya untuk menjembatani ilmu pengetahuan, inovasi, dan pengambilan keputusan yang strategis. Dimensi ini menunjukkan bahwa kejeniusan sejati memerlukan kemampuan untuk memimpin dan mempengaruhi masyarakat menuju perubahan positif.

1.3. Hubungan Antar Dimensi Berdasarkan Pendekatan Holistik

Pendekatan holistik terhadap kejeniusan menekankan pentingnya integrasi dimensi-dimensi ini. Dalam filsafat, konsep ini dapat dikaitkan dengan teori integral Ken Wilber, yang mengusulkan bahwa pemahaman manusia harus mencakup dimensi individual, kolektif, internal, dan eksternal. Dalam psikologi, pendekatan ini tercermin dalam positive psychology, yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan moral.

Dengan memandang kejeniusan sebagai interaksi dinamis antara teori, teknis, estetika, bisnis, etika, dan politik, kita dapat menciptakan model yang lebih relevan untuk menjawab tantangan global. Teori ini tidak hanya mengakui keunggulan individu tetapi juga bagaimana kejeniusan dapat dimanfaatkan untuk keberlanjutan dan kemajuan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun