Teori memandu teknis. Teori memberikan fondasi untuk memahami mekanisme yang mendasari teknologi, menciptakan aplikasi yang lebih efektif dan efisien.
Teknis memvalidasi teori. Penerapan teknis memungkinkan pengujian dan penyempurnaan teori, sekaligus memberikan arah baru bagi penelitian teoritis.
Contoh:
Penemuan transistor: Dimulai dari teori fisika kuantum, lalu diwujudkan secara teknis dalam bentuk sirkuit elektronik.
Kecerdasan buatan (AI): Algoritma teoretis seperti jaringan saraf tiruan (neural networks) menjadi dasar teknis bagi aplikasi seperti pengenalan wajah atau chatbot.
2. Bisnis dan Estetis: Keindahan yang Menggerakkan Pasar
Dimensi bisnis berfokus pada menciptakan nilai pasar dan profitabilitas, sementara dimensi estetis memprioritaskan keindahan, desain, dan pengalaman emosional. Keduanya berinteraksi dalam menciptakan produk atau layanan yang memikat hati konsumen sekaligus menghasilkan keuntungan finansial.
Bisnis memanfaatkan estetika. Keindahan estetika meningkatkan nilai pasar, menciptakan daya tarik emosional, dan membangun loyalitas pelanggan.
Estetika membutuhkan bisnis. Desain estetis membutuhkan dukungan finansial dan strategi bisnis agar dapat diimplementasikan secara luas.
Contoh: