Mohon tunggu...
Inspirasinews
Inspirasinews Mohon Tunggu... Ilmuwan - Arwan Syahputra

Idealisme adalah Kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda. (Tan Malaka -Bapak republik yang terlupakan)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Fajar Terakhir bersama Ibu

24 Maret 2020   22:07 Diperbarui: 24 Maret 2020   22:10 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang menyaksikan tangis ku yang menjadi-jadi. Ku goncang tubuh itu sekali lagi namun ibu tak kunjung bangun dari lelapnya. Aku terisak mengingat semua perkataannya suaktu fajar tadi. Bodoh sekali aku yang tidak menyadari bahwa itu adalah sebuah isyarat kepergiannya.

Aku benar-benar menyesal. Andai waktu bisa diulang kembali, tak akan pernah ku lewatkan setiap fajar bersamanya barang sedetikpun.

"Dimana akan ku temukan sosok itu lagi?" Manis senyumnya, indah rambutnya juga lembut sentuhan tangannya. Semua pergi, pergi seperti lampion yang takkan kembali karena hanyut dalam dekapan fajar.

Aku meringis pedih bersandar pada dinding bambu, menarik nafas dengan dalam lalu menghelanya agar rasa ini segera hilang.

"Fajar terakhir kita begitu indah ya bu" Kataku tersenyum lirih

Aku Fahisya Natalia, kini aku tahu arti sebuah fajar yang sesungguhnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun