Mohon tunggu...
Arta Yenta Harefa
Arta Yenta Harefa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Akuntansi/Universitas Mercu Buana/ NIM (43223010204)

Mahasiswa Sarjana S1-Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

TB-2 Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   06:29 Diperbarui: 29 November 2024   23:22 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meningkatkan Kesehatan Mental
Salah satu dampak positif dari penerapan NEM-SA adalah meningkatnya kesehatan mental. Dengan menerima kehidupan apa adanya, seseorang dapat mengurangi stres, kecemasan, dan tekanan emosional yang sering kali disebabkan oleh keinginan yang tidak terpenuhi. Sehingga kesehatan mental kita akan lebih stabil dan lebih mudah untuk dikontrol.

  • Mengajarkan Sikap Syukur dan Ikhlas
    Dalam konsep NEM-SA, seseorang diajak untuk mensyukuri apa yang dimiliki dan menerima apa yang terjadi dengan sikap ikhlas. Sikap ini dapat membantu seseorang menghadapi tantangan hidup dengan lebih optimis dan penuh rasa syukur. Dengan memahami bahwa kehidupan adalah perpaduan antara senang dan susah, seseorang dapat lebih mudah berempati terhadap orang lain. Hal ini memungkinkan terciptanya hubungan yang lebih harmonis, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun tempat kerja.

  • Ajaran Ki Ageng Suryomentaram melalui NEM-SA bertujuan untuk membantu manusia mencapai "kemerdekaan batin", yaitu hidup tanpa keterikatan yang berlebihan pada keinginan atau penderitaan akibat emosi negatif. Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kualitas hidup dengan mengarahkan kita pada kebahagiaan yang lebih mendalam dan bermakna. 

    Konsep NEM-SA Ki Ageng Suryomentaram adalah warisan budaya dan filsafat yang sangat berharga. Melalui ajarannya, ia mengingatkan kita untuk memahami hakikat kehidupan dengan lebih bijaksana, menerima perasaan senang dan susah sebagai bagian dari pengalaman hidup, dan menemukan kebahagiaan sejati melalui kesadaran diri.

    Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, NEM-SA menjadi panduan yang relevan untuk menjalani kehidupan dengan sikap yang tenang, penuh syukur, dan bijaksana. Dengan menerapkan ajaran ini, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih seimbang, harmonis, dan bermakna.

    Mengapa Ajaran Ki Ageng Suryomentaram Penting Dalam Upaya Pencegahan Korupsi Dan Transformasi? 

    PPT Arta UMB
    PPT Arta UMB

    Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa prinsip NEMSA (6 SA) milik Ki Ageng Suryomentaram merupakan prinsip yang sangat relevan bagi kehidupan sehari-hari. Dimana prinsip ini sangat penting dalam membantu upaya pencegahan korupsi dan transformasi. Penerapan ajaran Ki Ageng Suryomentaram dapat menjadi salah satu solusi untuk membentuk budaya anti-korupsi yang dimulai dari tingkat individu, lalu meluas ke tingkat masyarakat. 

    Ajaran Ki Ageng Suryomentaram, yang dikenal sebagai tokoh filsafat Jawa, memiliki relevansi yang signifikan dalam pencegahan korupsi dan transformasi sosial. Gagasan utama dalam ajarannya, seperti pentingnya kesadaran diri, kejujuran, dan keseimbangan batin, menjadi prinsip yang esensial dalam membangun masyarakat yang berintegritas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ajarannya penting dalam konteks tersebut:

    1. Pentingnya Kesadaran Diri

    Ki Ageng Suryomentaram menekankan perlunya memahami "rasa" atau kesadaran batin untuk mengenali keinginan dan hawa nafsu yang dapat menyesatkan. Dalam konteks pencegahan korupsi, ajaran ini membantu individu untuk introspeksi dan mengontrol dorongan-dorongan egoistik, seperti keserakahan atau kekuasaan. Dengan kesadaran ini, seseorang akan lebih sulit tergoda untuk melakukan tindakan korup.

    2. Pengembangan Moralitas dan Kejujuran

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun