Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rania #12 - End

18 November 2014   01:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Para orang tua yang berada di belakang polisi tadi , langsung berlari ke depan dan memastikan apa yang telah ditemukan oleh kepolisian . Para orang tua menangisi mayat anak - anak mereka yang sudah membusuk dan hampir tidak dikenali lagi bagaimana wujudnya .

Pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk membawa mereka ke Medan menuju rumah sakit untuk keperluan pemeriksaan dan otopsi . Beberapa polisi masih tinggal di sana untuk melakukan pengkajian dan penyelidikan lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi di pulau itu .

Malam hari t'lah tiba . Polisi menghentikan sementara penyelidikan mereka dan melanjutkan nya esok hari . Sinar rembulan menyinari pepohonan rimbun yang ada di bawahnya dan sebuah rumah besar yang menjadi kediaman sosok tak kasat mata . Di sana , terlihat 2 makhluk astral dari dunia lain sedang bercengkrama .

" Armand  ? Apakah kita sudah bisa pergi dari dunia ini ? "

" Ya , sepertinya Rangga sudah lama menunggu kita di sana . "

" Kalau begitu , ayo kita pergi . "

Sosok Armand hanya berdehem menanggapi ajakan Rania . Tangan Armand menggenggam erat tangan Rania . Ia hanya tersenyum kecil melihat Armand yang sedang menggenggam tangannya . Tak beberapa lama , kedua sosok itu akhirnya memudar dan kelama - lamaan lenyap begitu saja .

------- The End --------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun