Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rania #12 - End

18 November 2014   01:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

" Minta maaf kenapa ? "

" Membuat liburan ini jadi malapetaka buat kita semua . Seharusnya aku mendengarkan kata - kata dari ibu , Satrio dan pak supir itu dari awal ,mungkin takkan terjadi hal seperti ini ... "

"Sekarang bukan waktu nya untuk menyesal , Rak . Kita harus cari bantuan apapun & segera menangkap psikopatitu . "

" Ya kamu benar . Ayo kita pergi dari sini . Lagipula luka ini sudah tak terasa sakit lagi . Ayo . "

Sebelum mereka hendak beranjak dari sana , tiba - tiba dari balik pohon sebuah pisau menancap .

" RUPANYA KALIAN DI SINI ?! KALIAN TAK BISA KE MANA LAGI ! KALI INI KALIAN AKAN KUHABISI !! " seringai Armand .

Raka & Rahel terkejut dengan kedatangan Armand yang tanpa mereka ketahui sudah ada di belakang mereka . Ternyata Armand bisa mengetahui keberadaan mereka karena darah Raka menetes di sepanjang jalan tadi . Mereka berdua dalam keadaan terpojok . Raka menyadari bahwa Armand  ingin menghadang mereka agar tidak sampai ke desa untuk mencari bantuan . Terbesit dalam pikiran Raka untuk menghadapi Armand & menyuruh Rahal untuk pergi ke luar pulau untuk memninta bantuan kepada warga desa .

" Rahel , cepat kamu pergi ke sini , sementara aku akan menahan dia di sini ! " Raka berdiri di hadapan Armand .

Rahel agak ragu meninggalkan Raka , tapi itulah yang dikatakan Raka kepada nya , agar cepat mencari bantuan . Belum jauh dia beranjak dari sana , Rahel melihat Raka jatuh tergeletak di tanah .

" RAKAA ! " kakinya lemas bersimpuh ke tanah .

" KINI GILIRANMU SEKARANG ! "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun