Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rania #12 - End

18 November 2014   01:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

" Cepat , Gun .. " kata Rahel .

Sambil memotong tali itu , Agun & Rahel melihat pertarungan mereka begitu sengit dan penuh perlawanan . Raka terlihat begitu kesulitan membalas serangan Armand yang tertubi - tubi . Dia hanya bisa mengelak & menangkis semua serangan nya agar tidak mengenai tubuhnya . Dia hanya bisa menunggu timing yang tepat untuk melancarkan serangannya pada Armand . Tak sengaja , pandangannya tertuju pada tempat Agun , di mana keduanya sudah melepaskan diri dari ikatan tali yang mengikatmereka .

" RAKA ! AWAS ! " teriak Rahel .

Terlihat sedikit lengah , Armand memanfaatkan celah untuk melukai tangan Raka .

"Akh !! "

" RAKAA ! "

Pisau itu menggores pergelangan tangan Raka dan membuat luka yang sedikit menganga , mengeluarkan banyak darah . Armand yang berhasil melukai tangan Raka . Dia meringis kesakitan akibat luka gores pisau itu . Melihat kondisi Raka yang terlihat kesakitan , Armand ingin mengambil celah lagi , mencoba menikam perut Raka dengan pisaunya .

Dengan sigap , Agun menendang tangan Armand sehingga pisau itu terpental . Agun langsung memukul pipi kanan - kiri nya sehingga membuat dirinya meringis kesakitan . Tak ingin memberi kesempatan memukul , Agun langsung memukul perut nya .

" CEPAT PERGI DARI SINI ! CARI BANTUAN ! BIAR AKU SAJA YANG MENGHADAPI ORANG INI ! " seru Agun .

Mendengar yang dikatakan Agun , mereka segera pergi dari tempat itu dan membiarkan Agun mengurus orang itu .Mereka segera menaiki tangga dan keluar dari rumah untuk mencari bantuan .

Tiba - tiba , Armand memukul telak dagu Agun dan membuatnya mulai kehilangan keseimbangan . Melihat lawan nya mulai goyah , Armand menyabet pergelangan tangan dan kakinya . Sabetan itu terasa perih , menyobek daging dan mengeluarkan darah . Di saat Agun meringis kesakitan di tangan& kakinya , sebuah tendangan mendarat di wajah & sepakan kaki mengenai perutnya membuat dirinya tumbang .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun