Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bisikan Kematian

16 Januari 2015   20:39 Diperbarui: 22 Juli 2016   15:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisikan itu selalu saja menggelitik di telingaku . Suara lembut itu selalu membisikkan kata - kata provokasi penuh intrik kematian . Ia mengendalikan pikiranku dan aku adalah eksekutor atas korban yang akan kubunuh nantinya . Aku tak kuasa melawan bisikan itu namun aku juga menikmati jerit dan tangisan dari orang - orang yang t'lah kubunuh .

" Sarah kamu mau ke mana ? Kita jadi pergi enggak ? " ujar Sari .

" Aku lagi enggak enak badan . Aku mau istirahat dulu . " Sarah mengusap - usap tengkuknya yang dingin .

" Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya . " Sari melambaikan tangannya .

" Ok . "

Akhirnya Sarah sampai juga di kostnya . Suasana di kontrakan Sarah begitu sepi tidak seperti biasa . Semua teman kontrakannya sedang pergi kuliah atau bekerja . Entah kenapa , ia tiba - tiba tidak enak badan , padahal tadi pagi ia merasa fit sekali . Atau mungkin saja karena faktor cuaca akhir - akhir minggu ini yang tak menentu . Kadang hujan kadang panas . Tak bisa diperkirakan sama sekali .

Sarah tertidur pulas ditemani lampu pijar yang menyala redup membuat suasana kamarnya remang - remang . Selimir angin dingin menjalar sampai ke sudut - sudut kamarnya . Sarah merasa kedinginan , menarik selimut yang berada di sampingnya , lalu dibentangkan untuk menutupi tubuhnya .

Belum hilang hawa dingin menyergap tubuhnya , telinga kecilnya menangkap desisan halus memanggil - manggil namanya . Kelopak matanya terbuka membuat dirinya bangkit dari tempat tidurnya .

" Sarah .. Sarah .. "

Ia berdiri dan menyahut suara itu .

" Siapa kamu ? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun