Hati-hati Sagrip mendekat dan memandangi roda sepeda bagian belakang yang masih berputar itu.
"Jangan dekat-dekat, Pak!" teriak Tri ngeri. Tapi Sagrip diam saja. Roda sepeda itu makin lama makin lambat putarannya dan berhenti sama sekali. Dalam hitungan detik, langsung terjadi gerakan-gerakan kecil pada jari-jari roda. Satu per satu mereka mulai berpatahan lalu saling menyambung dan terpelintir seperti akar beringin mengikat selingkaran roda. Lalu velg terbelah. Muncul sebuah benda mirip-mirip pentol jambu monyet yang menyala kelap-kelip.
Klethik! Klethak! Bregedheg! Brug! Prakk! Greges! Greges! Brebet! Plung! Klothak! Jleg! Jleg! Nut ... nut ... nut ...nut ...
Presis seperti robot-robot di film Transformer jika sedang berubah.
Lalu terdengar suara, "Hitung maju dimulai .. Satu .....!"
"Paaak!" teriak Tri.
"Broo!" teriak Margono.
"Son of a gun ..." gumam Themel.
"Dua .....!"
Sagrip mengangkat sepeda itu dengan tenang lalu membawanya masuk ke dalam rumah. Langsung menuju kamar mandi.
"Dua setengah ...!" bom di sepeda itu masih menghitung. Sagrip tenang-tenang saja.