Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bakar!

8 Desember 2011   09:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:41 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa yang mau bunuh diri?"

"Lha itu, kepalanya disiram lagi."

"Halah, Pak Lurah ini bodoh atau pura-pura pinter, sih? Masa dari tadi ndak sadar kalau ini bukan bensin. Ndak kecium baunya, to?"

Mulut Pak Lurah menganga.

"Berarti dari tadi bukan bensin atau minyak, gitu?"

"Bukan. Itu air buat saya cuci muka. Saya harus kelihatan seger karena habis ini saya mau ke desa tetangga, ke tempat mertua njemput Themel sama ibunya. Udah kangen berat!" kata Sagrip cengengesan. Dia memang jadi sangat rindu kepada istri dan anaknya.

Dengan riang dia lalu menyerahkan jeriken miliknya pada Margono dan melenggang pergi dengan bersiul-siul. Margono cekikikan. Malam ini memang Sagrip sedang sadar dan betul otaknya. Besok? Entahlah. Namanya juga Sagrip.

Cigugur, 8 Desember 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun