Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naim, Becak dan Taman Bacaan Anak-anak

1 Juli 2011   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baru beberapa hari sudah habis dilahap semua? Hebat," kata Naim tak percaya.

"Iya, betul. Saya suka sekali membaca, Mas. Tapi karena saya ndak pernah punya uang jadinya ndak pernah bisa beli buku bacaan."

"Kamu pasti punya uang jajan. Kenapa ndak ditabung saja uang jajanmu itu? Hitung-hitung prihatin ndak jajan beberapa bulan, pasti bisa beli buku."

"Sudah pernah."

"Lha, terus?"

"Duitnya dipakai ibu."

"Haduh."

"Habisnya buku-buku begini kan mahal, Mas. Mendingan duitnya buat beli gas, bayar listrik atau belanja beras."

"Badhalah..pinter tenan omonganmu, dari mana kamu bisa ngomong begitu?"

"Itu ibu yang bilang, kok. Sudah ya, Mas. Kalau nanti sudah ada buku-buku yang lain, saya mau baca lagi," kata anak itu kemudian sambil berlari pergi.

Naim tercenung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun