Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naim, Becak dan Taman Bacaan Anak-anak

1 Juli 2011   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngesti terdiam beberapa lama. Sementara mata Naim tajam menatapnya seperti menunggu jawaban. Lagi-lagi dia tidak mampu balas menatap mata pemuda itu dan menunduk. Tapi sebuah gerakan mengangguk yang kecil dan tidak terlalu jelas dari Ngesti karena sang pemilik anggukan itu memang benar-benar malu sudah cukup buat Naim.

Tiba-tiba dia meloncat dan berteriak dengan tangan terkepal:

"Yes!"

Anak-anak yang sedang membaca hampir semuanya menoleh dan memandangi mereka dengan pandangan ingin tahu, tapi Naim tidak peduli. Ditariknya tangan Ngesti dan bibirnya mendekat pada kuping gadis itu membisikkan sesuatu. Ngesti mengangguk-angguk sambil tersenyum.

"Ya," katanya, "Ngesti ndak keberatan kita jalan-jalan naik becak."

Ah, hari yang benar-benar indah buat Naim.

Cigugur, 1 Juli 2011

Note: Terinspirasi seorang kompasianer, penulis puisi yang handal, seorang yang penuh kepedulian dengan mendirikan Taman Baca "Mahanani"...sahabat saya, Naim Ali.

Gambar dari sini

13297258961030383726
13297258961030383726

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun