Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naim, Becak dan Taman Bacaan Anak-anak

1 Juli 2011   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Badhalah..dasar tamu lancang kamu!"

*****

Naim memarkirkan becaknya di ujung gang. Sudah dua minggu ini, setiap senin, rabu dan kamis dia mangkal di sana. Kebetulan tempatnya tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga dia belum merasa apa yang dilakukannya itu melelahkannya. Mungkin minggu depan dia akan menjelajah daerah yang lebih jauh lagi.

Becak pak Sumaryoto telah dimodifikasinya sedemikian rupa sehingga mampu memuat banyak sekali buku-buku bacaan menyerupai lemari berjalan dengan rak-rak yang bersekat-sekat. Dibagian dasbor belakang, sebuah bendera bertuliskan "Taman Baca Mahanani" berkibar gagah ditiup angin.

Seorang anak berlari-lari kecil mendekat, melihat-lihat sebentar tetapi kemudian nampak kecewa. Tingkahnya itu tak luput dari perhatian Naim.

"Kenapa, Le?"

"Buku-bukunya belum diganti?"

"Sementara memang belum. Kenapa?"

"Saya sudah habis semuanya, Mas."

"Badhalah..tenane?"

"Tenan, Mas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun