"Baru beberapa hari sudah habis dilahap semua? Hebat," kata Naim tak percaya.
"Iya, betul. Saya suka sekali membaca, Mas. Tapi karena saya ndak pernah punya uang jadinya ndak pernah bisa beli buku bacaan."
"Kamu pasti punya uang jajan. Kenapa ndak ditabung saja uang jajanmu itu? Hitung-hitung prihatin ndak jajan beberapa bulan, pasti bisa beli buku."
"Sudah pernah."
"Lha, terus?"
"Duitnya dipakai ibu."
"Haduh."
"Habisnya buku-buku begini kan mahal, Mas. Mendingan duitnya buat beli gas, bayar listrik atau belanja beras."
"Badhalah..pinter tenan omonganmu, dari mana kamu bisa ngomong begitu?"
"Itu ibu yang bilang, kok. Sudah ya, Mas. Kalau nanti sudah ada buku-buku yang lain, saya mau baca lagi," kata anak itu kemudian sambil berlari pergi.
Naim tercenung.