Anwar hanya nyengir. Dia sudah sangat maklum dengan kelakuan Gadis dan malah merasa lucu.
"Masuk aja, Dis! Siapa tahu nanti kau dikenalin dengan perempuan yang sedang ada di kamarnya," bisik Anwar pada Gadis, tentu saja dia bergurau.
Kawan-kawan yang lain yang menyaksikan peristiwa itu tertawa. Gadis geram dan langsung berlari menuju kamar Damar yang kebetulan tidak terlalu jauh dari serambi. Digedornya pintu kamar itu.
"Damar!"
Tidak ada jawaban.
"Damar!"
Masih tidak ada jawaban. Gadis sangat kesal akhirnya ditendang-tendangnya pintu kamar itu dengan ujung sepatunya.
"Aku tunggu di sini sampai kau keluar! Aku pernah ikut lomba ketahanan berdiri lama sepanjang jam pelajaran di sekolah, jadi jangan meragukan kekuatanku!"
Terdengar tawa dari Anwar dan kawan-kawan satu kos Damar yang lain yang pada saat itu justru telah berkumpul di ruang tengah, menontonnya.
"Lomba ketahanan berdiri? Disetrap karena nggak ngerjain PR aja, kali!" celetuk seseorang yang dilanjutkan tawa yang makin ramai.
"Diam kau, Jangkrik!" maki Gadis pada Nanang yang baru saja nyeletuk.