"Aku bukan anak kecil! Sebentar lagi aku pun akan menyusulmu ke bangku kuliah!"
Damar mengacak-acak rambut gadis dan tertawa kembali. Gadis semakin jengkel, bibirnya yang mungil dan merah itu semakin cemberut, kaki kanannya menjejak-jejak tanah.
"Apanya yang lucu? Kenapa ketawa?"
"Ya, aku tahu sebentar lagi kau sudah menjadi semakin besar dan jadi anak kuliahan, karena itu belajarlah yang baik."
"Aku akan belajar dengan baik kalau kau mau jadi pacarku!"
"Hei..apa hubungannya dengan itu?" tanya Damar keheranan. Wajahnya yang tampan terlihat sangat mempesona di mata Gadis, memabukkannya.
"Aku akan belajar dengan baik kalau kau mau jadi pacarku!" tegas Gadis bersungguh-sungguh.
Damar tertawa.
"Kau mau jadi pacarku, Anak Kecil?"
"Ya, tapi aku bukan anak kecil!"
"Ssst..kau mulailah dengan belajar mengatur intonasi suaramu. Kau pikir aku tuli?"