Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepinggan Kebahagiaan 1

4 Maret 2011   14:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:04 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gadis membalikkan tubuhnya dengan kesal. Lelaki di depannya benar-benar membuatnya kehilangan kontrol diri.

"Sudahlah," kata Damar, "aku mau tidur. Sepertinya kau mabuk. Seharusnya kau tidak minum siang-siang begini, apalagi kau belum cukup umur."

Damar berbalik dan membuka pagar rumah kos yang ditempatinya.

"Damar! Aku tidak minum! Kita belum selesai!" jerit Gadis mengejar. Dia sudah kepalang basah dan harus diselesaikannya saat itu juga.

Damar tidak memperdulikannya. Ditutupnya pagar dari dalam, menguncinya dan tersenyum. Matanya menatap Gadis dengan tajam.

"Hentikan sikapmu yang kekanak-kanakan itu. Tidak ada hujan tidak ada angin bisa-bisanya kau melantur."

"Aku tidak melantur! Hei, Damar! Kita belum selesai, jangan masuk dulu!"

Damar benar-benar tidak memperdulikannya lagi. Tinggallah Gadis dengan kejengkelannya. Kaki kanannya menjejak-jejak tanah.

"Pengecut! Aku tahu sebenarnya kau pun suka aku! Lihat saja, sampai di mana kau bisa berpura-pura mengacuhkanku!" Gadis berteriak-teriak hingga Damar masuk ke dalam rumah dan hilang dari pandangannya.

Dengan nekat, Gadis memanjat pagar rumah yang tidak begitu tinggi itu sambil masih tetap berteriak-teriak, kacau sekali. Beberapa kawan serumah kos Damar bermunculan dari pintu karena penasaran dengan apa yang tengah terjadi.

"Kau, Anwar! Suruh Damar keluar dulu baru kalian bisa tidur siang dengan tenang!" kata Gadis setelah melompat turun dan berhasil masuk ke pekarangan rumah kos itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun