Tak pernah terbayangkan sebelumnya saya akhirnya bisa mengajak istri saya hiking sampai ke puncak Gunung Andong. Dulu istri saya pernah mengalami masalah dengan lutut kanannya, sehingga sangat riskan tuk berjalan jauh apalagi naik gunung.
Gunung Andong memang bukan termasuk gunung yang tinggi karena masih di bawah 2.000 mdpl. Tingginya hanya 1.726 mdpl. Namun bukan berarti mudah untuk ditaklukkan.Â
Jika dalam keseharian tak rutin melakukan olahraga jenis aerobik seperti jalan kaki, jogging atau renang, nafas Anda pastilah akan "ngos-ngosan" yang berlebihan. Otot kaki pun akan terasa cepat capai.Â
Masih beruntung kalau bisa bertahan sampai puncak. Ada yang sampai muntah-muntah dan akhirnya menyerah balik pulang. Padahal belum sampai ke post 1.Â
Bagi yang sudah terbiasa naik gunung tentulah akan mudah melalui trek gunung Andong yang mereka anggap "tak cukup menantang". Namun tentunya hiking masih memberikan tantangan yang cukup berat jika dibandingkan dengan jalan kaki dengan intensitas sedang bahkan jalan cepat sekalipun.
Menurut "cnnindonesia.com", inilah perbedaan antara "walking" dan "hiking". "Walking" merupakan aktivitas jalan kaki di lintasan yang datar, sedangkan "hiking" merupakan aktivitas jalan kaki di alam terbuka yang melalui lintasan berupa pendakian. Namun persamaannya, kedua aktivitas aerobik tersebut sama-sama baik untuk "cardiovascular health" yaitu kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Gunung Andong telah dikenal luas sebagai gunung yang ramah bagi pendaki pemula. Terletak di Dusun Sawit, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Gunung Andong memiliki empat puncak, yaitu Puncak Makam, Puncak Jiwa, Puncak Alap-Alap dan yang tertinggi Puncak Andong. Basecamp yang paling populer di kalangan para pendaki adalah Basecamp Taruna Jayagiri yang berada di Dusun Sawit. Sehingga lebih sering dibilang pendakian Gunung Andong Via Sawit. Sedangkan Basecamp Pendem dan Basecamp Gogik lokasinya tak terlalu jauh dari Sawit.Â
Basecamp merupakan tempat di mana pendaki gunung memperoleh izin masuk suatu kawasan konservasi. Di sini merupakan pos awal sebelum melakukan pendakian menuju ke puncak. Selain itu juga sebagai tempat untuk beristirahat (elib.unikom.ac.id).
Jalur pendakian via Dusun Sawit merupakan basecamp yang paling populer dibandingkan yang lainnya. Fasilitas penunjangnya pun terbilang lengkap untuk Anda yang hobi naik gunung, yaitu tempat parkir, mushola, warung makan, toilet, persewaan peralatan camping, dan ada juga "homestay" disewakan buat anda dan keluarga yang ingin bermalam di sana. Sayangnya waktu saya tanya ke ibu pemilik warung, ia tak tahu berapa sewanya per malam.