"Selera humormu tidak pernah berubah, sayangku, selalu buruk." Jawab Pujang Anom sambil tersenyum.Â
Tentu saja ia tidak baik-baik saja. Harga atas kekuatannya ialah penderitaan abadi. Ia selamanya akan berada diantara ambang neraka dan dunia, merasakan penderitaan fana serta nyata secara bersamaan. Sebuah nasib yang lebih buruk dari kematian.
Namun semua itu sepadan, semuanya rela ia lakukan jika ia bisa terus bersama dengan adik sekaligus kekasihnya.
"Sekali lagi, adinda. Sekali lagi akan kupersembahkan kerajaan ini padamu." Ujar Pujang Anom memantapkan hati.
"Aku menantikannya," jawab Song_ Riris sambil tersenyum dalam pelukan Pujang Anom.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H