Mohon tunggu...
Ravenz
Ravenz Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Halo guys.... Kalian suka baca cerita? Kalo suka tulisan Raven jangan lupa follow. Aku juga nulis di beberapa platform yang bisa kalian ikuti juga😉 Akun lain Novelme: Ravenz Karya karsa: https://karyakarsa.com/Ravenz IG: @myca_raven

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biar Ku Pergi Pada Cintaku

4 Februari 2022   13:14 Diperbarui: 4 Februari 2022   13:20 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jiya, aku sangat mencintaimu, bolehkah aku ikut denganmu?"

Kejadian 4 tahun lalu sungguh membuat Jack gila. Bahkan mengingat nya saja membuat Jack melelahkan air mata, di mana kekasih hatinya harus merenggang nyawa demi sebuah mawar konyol.

Kala itu, dalam cuaca cerah, kala Jack mengandeng tangan Jiya di tengah keramaian jalan. Mereka memutuskan untuk menjemput putri mereka yang baru memasuki sekolah dasar. Ya, bersama-sama, karena Jiya mengalami kelumpuhan permanen pad kaki kanannya — jadi kemanapun pergi perempuan itu selalu membawa tongkat bantu sementara satu tangannya berpegang pada lengan Jack.

Romantis.

Keluarga mereka mungkin menjadi salah satu kelurga paling harmonis di kota kecil itu, jika saja Jiya tidak pernah menginginkan buket mawar merah muda yang tengah di bawa seorang pengantin perempuan yang kebetulan lewat bersama mempelainya.

"Mas, aku pengen buket itu. Kamu gak pernah beliin aku buket bunga."

"Ya sudah, nanti aku beliin ya."

Jiya menggeleng, "Aku maunya buket bunga itu, Mas. Yang di bawa pengantin itu."

Pasangan bahagia itu tengah menyeberang jalan, di seberang di sebuah cafe, kerabat dan teman dari kedua pasangan bahagia itu melambai-lambai, bersorak senang atas kehadiran mereka yang di tunggu. Sementara Jack menatap kesal wajah istrinya yang murung.

Selalu saja begitu, bersikap kekanak-kanakan.

"Bagaimana aku selalu nurutin kemauan mu, Jiya! Gak mungkin aku mint buket bunga itu dari mereka, kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun