Semangat!!!
Selesai membaca pesan tersebut, aku segera melihat jam kemudian meminta maaf pada Kei dan juga Karen karena aku tidak bisa ikut berkeliling sekolah bersama mereka. Padahal aku lah yang mengajak mereka untuk berkeliling sekolah.
Aku masih sempat, pikirku. Aku langsung berlari sekuat tenaga meninggalkan sekolah menuju stasiun untuk menemui Sakura dan meminta penjelasanya.
Kenapa? Kenapa Sakura? Kata tersebut lah yang selalu terulang-ulang di kepalaku memikirkan alasan kenapa dia pergi meninggalkan kami tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Perasaanku bercampur aduk antara kesal dan juga sedih.
Setelah berlari cukup lama, akhirnya aku sampai di stasiun, tanpa pikir panjang aku langsung masuk dan mencari sakura di dalam. Aku berkeliling stasiun untuk mencarinya dan beberapa kali aku memanggil namanya dengan suara yang cukup keras. Ketika aku berjalan menuju peron selanjutnya, aku melihat Sakura sedang duduk di kursi mengunggu kedatangan kereta sambil memegang handphone-nya.
"Sakura!"
"A, Arata?"
Aku berjalan menghampirinya dan berhenti tepat di depanya.
"Kenapa kamu disini?"
"Harusnya aku yang berkata seperti itu. Kenapa kamu tiba-tiba pergi!? Kenapa kamu gak bilang dari awal kamu bakalan pergi!? Memangnya kami gak bakalan sedih kalo kamu pergi tiba-tiba?"
Tanpa sadar aku melontarkan kata-kata tersebut dengan nada yang cukup tinggi. Tetapi Sakura terlihat tetap tenang saat mendengarkanku.