"Kami selalu mencoba untuk menghibur kakak tapi selalu tidak berhasil. Tapi kak Sakura berinisiatif untuk membuat kejutan ini. Jadi kakak jangan murung lagi ya."
"Arata, sekarang kamu udah gak sendirian lagi. Kami di sini ada buat kamu dan akan membantumu kalo ada masalah. Jadi kalo ada apa-apa lagi cerita aja ke kita. Kita pasti akan ngebantu kamu kok."
Aku memandangi semuanya yang telah begitu tulus membantuku mengembalikan kepercayaan diriku. Melihat satu-persatu wajah mereka yang seolah-olah berkata kamu tidak sendiri.
Begitu ya. Aku sekarang sudah tidak seperti dulu lagi. Aku sekarang  memiliki mereka. Teman-teman yang selalu ada buat ku.
"Maaf semuanya. Aku sudah membuat kalin semua khawatir. Tapi sekarang sudah tidak apa-apa. Makasih ya untuk semuanya."
"Ya. Syukur lah kalau begitu."
Mereka semua pun tersenyum tanda bahagia mendengar jawabanku tadi. Kemudian, suasana di sekelilingku perlahan mulai berubah menjadi lebih hangat berkat mereka. Teman-temanku. Terutama sakura yang selalu mendukungku dari belakang.
Beberapa hari setelah itu, aku kembali diajak oleh Sakura untuk pergi berwisata. Dengan alasan untuk mengganti liburan yang lalu dan sebagai penambah semangat. Tetapi, kali ini kami tidak pergi ke taman bermain melainkan kami akan pergi ke pantai.
Seperti biasa, kami berjanji untuk berkumpul di depan stasiun. Ketika aku dan Sakura tiba di stasiun, kami melihat Kei dan juga Karen yang sudah menunggu kami dengan membawa barang yang cukup banyak. Sebelum memasuki stasiun, masing- masing dari kami memeriksa barang bawaan yang dibawa apakah ada yang tertinggal atau tidak. Setelah dirasa tidak ada barang yang tertinggal, kami langsung berangkat menuju pantai. Sepanjang perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang hijau berupa persawahan dan pegunugan. Kami bercerita tentang hal-hal yang lucu hingga tak terasa kami telah sampai di tempat pemberhentian kami. Kami pun kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan bus dari stasiun menuju pantai.
Ketika kami baru saja turun dari bus, Sakura tiba-tiba saja berteriak dengan cukup keras hingga menjadi pusat perhatian.
"Pantai....!"