Mohon tunggu...
Ardhian Izzul
Ardhian Izzul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengusaha sukses

Hoby Membaca dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik dan Pendidikan

13 Desember 2022   15:20 Diperbarui: 13 Desember 2022   15:50 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Meminta penarikan ketika muncul pola konflik yang mengakibatkan saling menyalahkan atau kritik hingga menimbulkan suasana gejolak atau panas.

4. Peningkatan unsur negatif melalui penambahan aksen negatif.

 5. Keras kepala sama teguhnya dengan pendirianmu yang sebenarnya.

  1. pendidikan 

  2. pengertian Pendidikan

 Manusia membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan segala kemampuannya  dalam arti pembawa yang sangat baik. Pada level dan skala makro, pendidikan adalah fenomena sosial dengan mengandalkan interaksi manusia sebagai pendamping (subjek) dari setiap orang dengan jumlah yang setara. Tidak ada perbedaan besar dalam nilai-nilai pribadi sebab hubungan antar pribadi (interpersonal) termasuk ekspansi dariinteraksi dalam diri seseorang yang melihat dirinya sebagai orang lain.

Dalam skala makro3 pelaksanaan pendidikan untuk revitalisasi masyarakat bersosialisasi yaitu pengalihan kekayaan budaya dan pelestarian nilai-nilai luhur dari generasi ke generasi muda dikehidupan masyarakat dengan mengharapkan suatu pendidikan dalam arti luas serta skala makro, dengan begitu perubahan sosial dan stabilitas sosial dapat hidup berdampingan dengan sukses.Dalam skala makro ini, pendidikan sebagai fenomena sosial seringkali memanifestasikan dirinya dalam bentuk komunikasi khususnya komunikasi dua arah.

Pendidikan dipahami sebagai penegasan subjek manusia yang mewujudkan hubungan mengenai kesadaran dunia (realitas) yang erat (kritis) seperti perilaku laki-laki (man of action) Pendidikan memegang peranan penting pada proses belajar siswa untuk meningkatkan kecerdasan serta keterampilannya, memperkuat karakter, perkuat individualitas, serta semangat nasionalisme dan cinta terhadap tanah air.

 Dalam pengertian ini, pendidikan juga membutuhkan hubungan antara praktik ilmu juga seni. Ini juga sesuai dengan pandangan Ki Hajar Dewantara (1950).

Yaitu Taman siswa dalam mengembangkan jenis pendidikan yang terkandung dalam Among serta motto ‘Tut Wuri Handayani” (meneladani seraya menguasai) makna Tut Wuri adalah meneladani, tapi artinya adalah melihat anak tumbuh dengan cinta serta kasih sayang tanpa keinginan untuk mendominasi atau memaksa, Handayani artinya mempengaruhi atau menguasai dalam arti merangsang, memelihara, membimbing, membiarkan anak mengembangkan kepribadiannya serta memberi contoh disiplin pribadi.”.

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan sebagai usaha sadar kebimbingan, petunjuk, dan pelatihan untuk peran masa depannya. Konsep Pendidikan membutuhkan pengetahuan serta seni yaitu suatu proses atau usaha yang disadariantara orang satu dengan yang lain dengan cara yang beradab,dimana pihak pertama dipandu untuk mengembangkan keterampilan serta kepribadian orang kedua secara kemanusiaan yaitu indivdu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun