Mohon tunggu...
Anom B Prasetyo
Anom B Prasetyo Mohon Tunggu... Peneliti, penulis, editor -

Lahir pada 12 Mei 1983. Penulis dan peneliti. Email: kalibenings@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KISAH DARI LENTENG AGUNG

8 Agustus 2010   12:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:13 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ia juga mulai merasa terasing dengan teman-temannya di asrama. Teman-teman asramanya tak ada yang tahu apa yang ia lakukan selama ini. Demikian pula dengan keluarganya. Lagi pula, mustahil ia cerita kepada mereka. Ini bisa jadi masalah besar. Ia merasa bersalah.

Setelah mengikuti tiga kali sesi khusus, ia memutuskan tak lagi datang ke Lenteng Agung. Ia curiga, juga kecewa. Jawaban yang dicarinya ternyata tak ia temukan di sana. Ah, pria parlente berpotongan fotomodel itu hanya pancingan di tahap-tahap awal. Cowok sialan, pikir Neni kesal.

Berkali-kali Esti meneleponnya, menayakan kenapa tak datang lagi ke basecamp. Sedapat mungkin ia memberikan jawaban yang masuk akal supaya tak membuat karibnya itu tersinggung. “Aku capek dan lagi banyak kegiatan,” jawab Neni.

Dengan penuh rasa resal, Neni berusaha melupakan pengalaman pahitnya itu. “Aku berusaha melupakannya, sekadar untuk pengalaman saja. Pengalaman pahit yang tak boleh terulang,” tuturnya.

Namun, ia tak mau persahabatannya dengan Esti berakhir. Mereka tetap berkawan baik, meski tak sekarib sebelumnya. Sejak itu, Esti juga tak lagi berusaha mengajaknya kembali ke sana.

***

TAHUN 2006, dari seorang kakak kelasnya di kampus, Neni akhirnya tahu bahwa Esti ternyata orang dalam. Esti rupanya hanya berpurapura. Ia sudah jauh lebih dulu di organisasi itu. Hal ini Esti dilakukan demi menarik Neni menjadi anggota baru.

“Kamu tahu nggak sih, gua pernah lama di situ. Gua sempet jadi pengurus (koordinator) malahan,” tutur Lia, kakak kelasnya. Lia cerita bahwa sebetulnya Esti berusaha merekrut Neni. Dan Lia yang dulu merekrut Esti.

Dari cerita Lia pula Neni akhirnya tahu bahwa oraganisasi tersebut adalah gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Sebuah gerakan “bawah tanah” yang intensif melakukan rekrutmen kalangan muda untuk dijadikan kadernya.

Dikenal dengan nama Darul Islam (DI)— yang artinya Rumah Islam—organisasi ini merupakan gerakan politik yang didirikan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.

NII diproklamasikan pada 7 Agustus 1949 (12 Syawal 1368) di di desa Cisampah, kecamatan Ciawiligar, Kawedanan Cisayong Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejak itu, seluruh Jawa Barat dianggap sebagai teritori Darul Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun