"Oke, semoga bisa bangun ya."
Seusai membahas jam keberangkatan. Kita masih membicarakan hal lain. Hingga sekitar jam 12 malam kita baru terlelap. Tidak lupa sebelum tidur, kita memasang alarm terlebih dahulu, agar tidak telat bangun.
how insensitive
I must have seemed
When he told me that he love me
how unmoved and cold
Lagu How Insensitive nya Olivia Wong mengalun. Aku terbangun, mematikan alarm pada ponselku. Aku melihat jam. 02:30 am. Aku membangunkan Kunyuk. Seperti biasa, manusia satu ini susah sekali untuk di bangunkan. Aku lebih memilih mandi, bila pilihan satunya lagi adalah membangunkan Kunyuk satu ini. Selesai mandi, aku membangunkannya kembali. Dengan malasnya, dia bangun dan kemudian masuk kamar mandi. Entah beneran mandi, atau hanya mencipratkan air ke wajahnya.
Kita membaca basmalah terlebih dahulu, ritual yang selalu kita lakukan sesaat sebelum keluar dari rumah. Sedikit telat 30 menit dari jam yang di sepakati. Kita pun akhirnya memulai perjalanan. Hawa dingin yang menerpa selama menyusuri jalan lenggang di Bandung. Membuat kita berhenti, dan mulai memakai dua jaket untuk meminimalkan hawa dingin menyentuh kulit. Melewati Jalan Bypass Soekarno-Hatta, kita mulai meninggalkan Bandung. Melewati Cimahi, Padalarang, Cianjur kemudian Sukabumi.
Sejujurnya, aku hanya mengetahui jalan dari Bandung ke Sukabumi. Sedangkan untuk menuju Sukabumi Selatan, tempat pantai Ujung Genteng berada. Kita hanya mengandalkan artikel-artikel yang kita baca. Artikel yang memberitahukan arah-arah mana yang akan kita tempuh setelah melewati Sukabumi Kota.
Pukul 05:30 am, kita sudah sampai di Sukabumi Kota. Kita berhenti di minimarket. Membeli beberapa makanan dan minuman serta menumpang buang air kecil. Kita juga sempat bertanya arah menuju Ujung Genteng.
“Emang dari mana neng ?” Pertanyaan sama yang ditujukan kepada kita setiap bertanya arah tujuan.