Berawal dari pembicaraan iseng antara aku dan sahabatku, mengenai perjalanan menjelajahi pantai. Â Pantai yang belum di ketahui oleh orang banyak, pantai yang masih asri. Seperti Pantai Santolo di Garut yang pernah kita kunjungi sebelumnya. Setelah mencari info di sana dan di sini. Akhirnya tujuan pantai berikutnya jatuh pada Pantai Ujung Genteng di Sukabumi Selatan. Pantai yang belum banyak di ketahui orang, begitu kata artikel yang kita baca. Mulailah mensearch nya di mbah Google serta melihat-lihat foto pantai tersebut, kita pun memutuskan mengunjunginya.
Kita saat ini tinggal di Bandung. Temanku yang biasa aku panggil Kunyuk, dia memang orang asli Bandung. Dia bekerja sebagai Design Grafis. Sedangkan aku bekerja di Rumah Makan. Weekend dan tanggal merah mewajibkan aku untuk bekerja, liburku hanya ada pada salah satu hari di weekday. Sedangkan Kunyuk, weekend adalah saatnya untuk berlibur. Kita pun melihat dan membaca banyak artikel untuk menuju Ujung Genteng, waktu tempuh di perkirakan 7-8 jam.Libur pekerjaan yang tidak pernah bareng dan jarak tempuh yang jauh, membuat kita mulai melupakan perjalanan mengunjungi pantai itu.
Sepertinya Tuhan berkehendak lain. Kala itu di tahun 2011, tepatnya seminggu setelah lebaran aku mendapatkan libur empat hari. Kebanyakan teman kerjaku menghabiskan waktu liburan dengan pergi ke pantai Pangandaran. Sementara aku berfikir, untuk mengajak Kunyuk mengunjungi Ujung Genteng. Pantai yang dulu sempat kita rencanakan untuk mengunjunginya, namun mulai terlupakan. Aku menghubungi Kunyuk, lewat Yahoo Messenger. Menceritakan ideku. Awalnya Kunyuk menolak, dengan alasan pada tanggal tersebut dia sudah mulai masuk kerja. Tidak masuk kerja, menyebabkan gaji mengalami pemotongan. Potongan gajinya pun cukup besar, Rp. 100.000/hari.
"Udeh ntar potongan gajinya, gw yang bayar." ujarku menjawab kebingungannya.
Semenit, dua menit pesanku belum terbalaskan. Aku mulai memakinya dalam hati. Pada menit kelima, pesanku terbalas dengan emote tertawa darinya.
"Oke! setuju. Tapi makan, bensin dan tiket masuk di tanggung yah ?" tanyanya penuh kelicikan.
"Siaaap." jawabku pasrah.
*******
Hari itu tiba. Libur yang aku dapatkan yakni senin sampai kamis. Minggu malam, sekitar jam 10 malam aku pulang kerja. Kunyuk datang ke kosanku dan menginap. Hal itu di lakukan agar lebih memudahkan ketika berangkat esok harinya.
"Besok mau berangkat jam berapa ?" tanyanya sambil berbaring di tempat tidurku.
"Kalau perjalanannya 7-8 jam, terus nggak nginep," aku mulai menghitung dengan jari "kayaknya berangkat jam 3 pagi yah, biar sampai sana nggak terlalu siang terus balik ke Bandungnya nggak kemaleman. Gimana ?"