C. Â Analisis Kedudukan dan Keterkaitan Ekonomi WP pada Wilayah yang Lebih Luas
    Berdasarkan PDRB Kabupaten Ngawi sektor lapangan usaha yang memberikan penghasilan terbesar adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu 7.028.550,9 Juta Rupiah. Lapangan usaha terbesar kedua adalah lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor di Kabupaten Ngawi yaitu 3.414.647,7 Juta Rupiah. Kawasan peruntukan ekonomi kreatif yaitu terdapat di Industri rumah tangga ini tentunya merupakan salah satu usaha yang dapat mendorong sektor perekonomian pada PKL Karangjati. Salah satu diantaranya yaitu terdapat industri anyaman Tas terletak di Desa Sembung, Desa Brangol, Desa Jatipuro Kecamatan Karangjati, Desa Kedungprahu, Desa Sukowiyono Kecamatan Padas, Desa Sumberbening Kecamatan Bringin, dan Desa Padas.
D. Analisis Spesifik Terkait Kekhasan Kawasan
   Kawasa WP Karangjati memiliki keunggulan khususnya pada sektor pertanian dan sektor peternakan. Kawasan sekitar WP Karangjati memiliki wisata berupa musium sejarah manusia purba yakni Pithecanthropus Erectus yakni Museum Trinil. Dari museum tersebut dapat diketahui kehidupan manusia purba, ekosistem, serta flora dan fauna yang dahulunya pernah tinggal dan membangun kebudayaan di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo.
E. Analisis Adat Istiadat
  Kabupaten Ngawi memegang teguh adat istiadat jawa salah satunya yaitu melakukan upacara sakral Keduk Beji. Upacara ini merupakan agenda tahunan yang selalu didukung pemerintah daerah Kabupaten Ngawi yang diadakan setiap hari Selasa Kliwon dalam satu tahun sekali, Upacara Adat Bersih Sendang (Keduk Biji) ini berguna untuk mengenang hilangnya Raden Ladrojo yang hilang setelah Tapa Kungkum di Sendang Tawon, Desa Tawun Kecamatan Kasreman.
F. Analisis Peran Masyarakat dalam Pembangunan dan Lingkungan Hidup
   Peran masyarakat di sekitar PKL Karangjati dalam penataan ruang sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan ruang. Pemanfaatan ruang di kawasan sekitar PKL pada umumnya sama dengan fenomena perkotaan lainnya yaitu terjadinya alih fungsi lahan oleh masyarakat. Dari permasalahan tersebut, maka perlu adanya sosialisasi dari pemerintah terhadap masyarakat terkait dengan perannya dalam penataan ruang.
Masyarakat di kawasan PKL Karangjati memiliki peran serta dalam berbagai aktivitas pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pemanfaatan sampai pengawasan. Bentuk keterlibatan masyarakat di kawasan PKL Karangjati dapat dimulai dari tahap pemberitahuan informasi, konsultasi, musyawarah, menyatakan pendapat, dan interaksi adalah salah satu bentuk dari peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kawasan PKL Karangjati guna menggali informasi dan komunikasi langsung oleh masyarakat. Hal ini agar setiap program pembangunan pemerintah dapat berjalan dengan tepat guna dan tepat sasaran serta dapat bermanfaat bagi masyarakat.
G. Analisis Kewenangan dalam Perencanaan, Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
   Perencaan, pemanfatan dan Pengendalian sering kali dihadapkan pada persoalan kelembagaan. Dalam hal ini, persoalan terkait kelembagaan dan pengendalian adalah sebagai berikut: