"Separuh nafasku terbang bersama dirimu, saat kau tinggalkanku, salahkanku...(Dewa 19- Separuh Nafas)" Kini giliran lagu puitis dari seorang Ahmad Dhani yang menggoyahkan pikiranku.Â
Ingin ku teriak jadinya.
Tapi aku tidak tau untuk apa. Aku merasa baik-baik saja, tapi sebenarnya tidak baik-baik saja.
Paham?!
Aku juga tidak.
"Tetapi tak dapat ku mengerti, tak dapat ku mengerti, tak dapat ku mengerti... (Peterpan - Di Atas Normal)" Kali ini playlist di pikiranku berganti lagi. Seakan dia berganti otomatis, bernyanyi sesuai dengan mood ku pagi ini.
"Ooh, ku mencari sesuatu yang telah mati, ku mencari hati yang ku benci, ku mencari sesuatu yang tak kembali, ku mencari hati yang ku benci...(Peterpan - Di Atas Normal)"
Salah satu hits dari Peterpan di awal 2000-an itu bermain di pikiranku. Membuatku mulai membenci diriku sendiri untuk semua pencarian ini.
Aku tidak tau lagi harus mendengar yang mana.
Aku memejamkan mataku.
"Apa yang bisa aku lakukan, jika ia memilih untuk tak tinggal, dan semua terus berjalan... (Jagostu- Mau Tak Mau)."