Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Trinitas dalam Teologi Pembebasan Leonardo Boff

6 Juni 2024   09:58 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:02 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengantar

Dewasa ini pembahasan tentang Allah Trinitas mengalami kebangkitan kembali (revival) setelah sekian lama kurang mendapat perhatian yang serius. Nico Den Bok mengelompokkan pembahasan Allah Trinitas dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah trinitarianisme monopersonal, yang melihat Allah Trinitas sebagai satu Pribadi. Kelompok kedua adalah trinitarianisme sosial, yang melihat Allah Trinitas sebagai tiga Pribadi. Dan kelompok ketiga adalah kelompok tengah, yang tidak sama sekali unitarian atau trinitarian. Leonardo Boff,[1] oleh Bok, dikelompokkan dalam kelompok trinitarianisme sosial.[2] Tulisan ini akan memfokuskan pembahasan tentang Allah Trinitas pada pendapat Boff dalam Teologi Pembebasan.

2. Teologi Pembebasan[3]

2. 1 Latar Belakang Teologi Pembebasan

Akar-akar sejarah Teologi Pembebasan ditemukan dalam tradisi kenabian dari pewarta Injil dan misionaris[4] pada awal kolonialisme di Amerika Latin. Mereka adalah warga Gereja yang setia mempertanyakan tipe kehadiran Gereja dalam realitas Amerika Latin. Mereka telah menjadi sumber pengertian sosial dan gerejawi yang tumbuh saat ini.[5]

2.1.1 Pembangunan Sosial Politik

Kesadaran nasional dan pembangunan industri muncul sejak tahun 1950 dan pada tahun 1960-an. Kemajuannya dirasakan oleh kelompok kelas menengah dan masyarakat perkotaan, tetapi mengorbankan kelompok petani dan masyarakat lingkungan kumuh. Pembangunan lebih memajukan sistem ekonomi (kapitalisme) dan menyokong negara-negara kaya. Kenyataan ini melahirkan pergerakan-pergerakan yang kemudian membangkitkan kediktatoran militer untuk mengamankan kepentingan modal melalui penekanan politik dan pengendalian polisi terhadap demonstrasi-demonstrasi rakyat. Akibatnya adalah lahirnya kantong-kantong angkatan bersenjata di banyak negara, untuk menggulingkan pemerintahan yang sedang berkuasa dan membentuk rezim sosialis. Maka lahirlah suatu gerakan menuju revolusi.

2.1.2 Pembangunan Gereja

Sejak tahun 1960-an, angin pembaharuan mulai masuk dalam Gereja. Misi mulai dijalankan dengan serius, awam mulai berkomitmen membantu kaum miskin, dan para Uskup dan pastor mendorong panggilan bagi kemajuan dan modernisasi. Organisasi-organisasi Gereja bermunculan guna membangun pengertian dan kemajuan masyarakat.

Peran di atas lebih didominasi oleh kelas menengah, yang didukung secara teologis oleh teologi Eropa mengenai realitas dunia dan humanisme. Konsili Vatikan II kemudian memberi pembenaran bagi kegiatan-kegiatan yang didasari oleh tanda-tanda kemajuan teologi, sekularisasi, dan kemajuan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun