“Nu—nuan… Panglima Burung, koa?
(“A—apakah, Tuan… Panglima Burung?”)
Pria itu kembali tersenyum, dan mengedipkan sebelah matanya kepada Aryan.
-o0o-
->Bahasa Dayak yang digunakan dalam dialog adalah dari Dayak Kanayatn. Tadinya ingin menggunakan Bahasa Dayak Punan, karena kurangnya informasi akhirnya tidak jadi. Bila ada masukan dari sahabat Kompasianer, akan sangat saya perhatikan sebagai pembelajaran.
->Terima kasih untuk sahabatku Naga Kuning dan Pak Rudy Sebastian beserta Asistennya di Pontianak – Kalimantan Barat^^
-----bersambung-----
Catatan:
Mandau: senjata tajam khas Suku Dayak, terdiri dari berbagai jenis dan bentuk.