Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Descendant

7 November 2015   13:55 Diperbarui: 9 November 2015   00:20 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Nu—nuan… Panglima Burung, koa?

(“A—apakah, Tuan… Panglima Burung?”)

Pria itu kembali tersenyum, dan mengedipkan sebelah matanya kepada Aryan.

 

 

-o0o-

->Bahasa Dayak yang digunakan dalam dialog adalah dari Dayak Kanayatn. Tadinya ingin menggunakan Bahasa Dayak Punan, karena kurangnya informasi akhirnya tidak jadi. Bila ada masukan dari sahabat Kompasianer, akan sangat saya perhatikan sebagai pembelajaran.

->Terima kasih untuk sahabatku Naga Kuning dan Pak Rudy Sebastian beserta Asistennya di Pontianak – Kalimantan Barat^^

-----bersambung-----

Catatan:

Mandau: senjata tajam khas Suku Dayak, terdiri dari berbagai jenis dan bentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun