Mohon tunggu...
Ana Widyaningrum
Ana Widyaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Full time writer

Ibu rumah tangga yang memilih kegiatan menulis sebagai me time nya.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Mutiara di Pulau Sombori

20 Juni 2024   10:44 Diperbarui: 20 Juni 2024   11:33 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu salah satu hasil tangkapan Pak Firman." Radit menunjuk kerang yang sejak tadi dijulurkannya dan belum kusambut. "Tentu saja kerang ini terlalu indah untuk ikut diawetkan!" serunya panjang lebar.

"Thank's!" jawabku pendek. Aku menerima kerang darinya, meski tak tahu, akan kugunakan untuk apa.

"Kerang itu nggak hanya cantik di luar saja. Dia juga bisa menghasilkan sesuatu yang cantik di dalamnya." Radit menarik napas panjang, menghirup aroma laut.

Aku menoleh ke arahnya. Ia mengangguk, memberiku isyarat untuk membuka kerang di tanganku. Sebuah mutiara yang berkali lipat lebih berkilau dari kerang yang diberinya, segera menyambutku. Aku menganga, tersihir dengan keindahan barang mungil yang ada di tanganku.

Radit tersenyum melihat reaksiku yang sedikit kampungan, karena baru pertama kali melihat langsung mutiara. "Sayangnya dia harus melewati serangkaian hal menyakitkan sebelum bisa menghasilkan sesuatu yang indah itu."

"Sepertinya ... saat ini kamu sedang menjalani fase menyakitkan itu." Radit menyeret kesadaranku tentang ke arah mana obrolan yang ia mulai.

"Setelah melewati ini semua, kamu pasti menjadi Amara yang berjuta kali lipat lebih berkilau dari saat ini."

Aku menatap Radit yang bersiap berdiri.

"Aku harus kembali, Ra." Dia menunjuk kelompok prokernya yang sedang menunggu di belakang kami.

  Aku mengangguk dan ikut berdiri mempersilakan Radit untuk kembali. Namun saat aku akan duduk lagi, Radit berjongkok di depanku.

"Besok ..." Radit menggeleng, jakunnya naik turun dan napasnya memburu. "Bolehkah aku menemani kapan pun kamu melihat laut seperti sekarang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun