seraya berusaha merengkuh impian yang berkelebat bersama gegas waktu
dan memori yang selalu kita catat dengan hati riang,
senantiasa menjadi jejak menandai kehadiran dan ketidakhadiran,
juga perih kehilangan sepanjang perjalanan
karena kita selalu yakin, indah, selalu tiba pada saatnya,
Â
senyata hembusan nafas dan delik cemburu rembulan diatas sana
janji yang telah dan akan kita tunaikan, tanpa rasa enggan
merasuk pada rangkaian musim dimana kiprah kita terpacak jelas
tak akan pernah ada rasa sesal
karena rasa telah nyata mengalir lewat kata-kata dan realita