Mohon tunggu...
Amril Taufik Gobel
Amril Taufik Gobel Mohon Tunggu... Insinyur - Smiling Blogger, Restless Father, Lovely Husband and George Clooney wannabe :) See my Blog: http://daengbattala.com

Amril Taufik Gobel lahir di Makassar, 9 April 1970 dan lulusan Fakultas Teknik Jurusan Mesin UNHAS Angkatan 1989. Saat mahasiswa, pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Penerbitan Kampus Identitas (1992-1993) dan pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi Surat Kabar Mahasiswa Fakultas Teknik UNHAS "Channel 9" (1991-1992). Seusai diwisuda tahun 1994, ia merantau ke Jakarta. Saat ini bekerja sebagai Direktur Eksekutif PT KPM Oil & Gas, Jakarta dan berdomisili di Cikarang. Ayah 2 anak ini juga mengelola blog pribadinya di www.daengbattala.com (pernah memenangkan blog favorit kategori Bahasa Indonesia dalam Lomba Blog International yang diadakan oleh The Bobs pada tahun 2010) serta menjabat sebagai Vice President Asean Blogger Chapter Indonesia sejak 2011. Telah menghasilkan 3 buku dari aktifitasnya ngeblog dan 2 diantaranya diterbitkan secara self publishing lewat www.nulisbuku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Surat Cinta Terbuka untuk Istriku (Merayakan 23 Tahun Pernikahan)

10 April 2022   20:33 Diperbarui: 10 April 2022   20:43 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pernikahan 10 April 1999 (koleksi pribadi)

Ada kebahagiaan yang timbul dalam hati ketika kita menghadapi serta mengatasi kesusahan itu secara tegar dan berani, bersama-sama.

Duapuluh Tiga tahun sudah kita mengarungi bahtera rumah tangga. Bukan hal yang mudah untuk memahami dan menjalani setiap perubahan yang terjadi dalam diri kita. 

Tak urung perubahan yang terjadi kerapkali memicu perbedaan pendapat diantara kita. Tapi tak apa. 

Kita menikmatinya semua sebagai proses tak hanya untuk menjadi lebih dewasa, namun lebih dari itu, menjadi bagian dari upaya menyatukan "puzzle-puzzle" dalam diri kita, melengkapi ruang-ruang kosong, "menggenapi"-nya sebagai sebuah kesatuan yang koheren. Kukuh. Tak tergoyahkan. Hingga akhir waktu. 

Aku bersyukur kepada Allah SWT memilikimu disampingku, merawat cinta dan mendidik anak-anak kita dalam susah maupun senang. Kamu selalu berada disisiku ketika menghadapi semuanya, membuatku merasa berharga dan senantiasa meyakinkan kita akan kuat mengatasi segala kendala yang ada. 

Terimakasih istriku sayang ...untuk 23 tahun hebat dan menjalaninya, 

selalu...selamanya.

Bersamaku, lelakimu...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun