Sudah 276 purnama kita lalui. Dan aku mendadak teringat, ketika kita menyaksikan bulan purnama bulat bundar bersinar lembut dirangka langit pertengahan bulan lalu dari teras rumah mungil kita.
"Bulan yang indah, semoga kita akan selalu menikmati cahayanya. Selalu. Bersama," katamu pelan sambil menggenggam erat jemariku. Senyum manis tersungging di bibirmu.
Aku mengangguk dan merasakan kesejukan mengalir di setiap kapiler rasa dalam tubuhku. Dan kebahagiaan meruap ke segenap semesta. Tak terlerai.
 Kupeluk pundakmu dan kita berdendang kecil lagu yang kita senangi : Yen In Tawang ono Lintang.
 Yen ing tawang ana lintang, cah ayu [jika dilangit ada bintang,cah ayu ]
Â
aku ngenteni tekamu [aku menanti hadirmu]
Â
marang mega ing angkasa [kepada awan di langit]
Â